Sabtu, 14 Maret 2015

pupus di ujung gelap

andai tak lagi ada kata 'tuk ku bicara
aku masih tetap mendengarmu 

andai tak lagi ada air mata 
'tuk hati merasa
aku masih merasakannya untukmu
semoga
kau masih tetap memiliki hatiku
saat mata 

tak lagi bisa memandangmu

kutawan rejam
pada raga yang diam
pada angan yang mampu kukunjungi
berpadu rasa tak mungkin menjelma lagi

gelap ingatanku di terang khabarku
tak perlu kau resah
jika rembulan temaram tak menghampirimu
sebab aksara 'tlah ku belah
pada malam yang tak kunjung ku tuju

siang tadi kau berbisik mesra
senjapun kau alunkan nada
namun kau terlanjur jera
kau sengaja gantungkan hikayat lama
sebab katamu luka masih kau rasa
lalu kau titipkan aku pada angkasa

ku terpaku pula mengadu
pada alam ku buru
gulana kuresapi
meradang di dini hari

pupus genang acap kali berlinang
menepi di bahu saat ku ungkap
menepis penantian panjang
berhenti di penghujung gelap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar